Rajawaliborneo.com. Pontianak, Kalimantan Barat – Pengunduran diri H. Rokidi, S.E., M.M., dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Kalbar beberapa pekan lalu mengejutkan publik Kalimantan Barat. Senin, (28/04/2025).
Rokidi secara mendadak menyerahkan surat pengunduran diri kepada Pemegang Saham PT Bank Kalbar, yang kemudian tersebar luas melalui pesan WhatsApp di kalangan pegawai dan pensiunan Bank Kalbar. Surat bertanggal 29 Maret 2025 itu memuat alasan kesehatan, yaitu kanker usus stadium 3B, sebagai dasar permohonan pengunduran dirinya.
BACA JUGA : Bank Kalbar Ditinggal Dirut, di Tengah Sorotan Kasus Internal.
Dalam surat resmi yang disampaikan kepada Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Rokidi menyatakan bahwa ia membutuhkan istirahat total untuk fokus pada pemulihan kesehatannya.
Namun, hanya beberapa hari setelah pengunduran tersebut, publik dikejutkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan Rokidi dalam kondisi sehat dan penuh semangat saat menghadiri acara ulang tahun istri Gubernur Kalbar. Dalam video tersebut, Rokidi terlihat bernyanyi dan berjoget, memicu gelombang kemarahan dan kecurigaan dari masyarakat.
BACA JUGA: Bank Kalbar Terancam Krisis Kepercayaan, Evaluasi Dirut Rokidi Menguat.
Reaksi Publik., “Kami Tidak Tertipu, Ini Penghinaan terhadap Akal Sehat”
Warga Kalbar menyatakan bahwa video tersebut bertolak belakang dengan klaim kondisi kesehatan Rokidi. Banyak yang menduga alasan medis hanya digunakan sebagai dalih untuk menutupi masalah yang lebih serius.
“Kami merasa dipermainkan. Jika memang menderita sakit serius, mengapa bisa tampil begitu bugar dan aktif? Ini penghinaan terhadap akal sehat masyarakat,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
BACA JUGA: Bank Kalbar Terancam Krisis Kepercayaan, Evaluasi Dirut Rokidi Menguat.
Kecurigaan publik semakin menguat setelah terungkap bahwa Rokidi ikut serta dalam kunjungan kerja ke Sambas dan Singkawang pada 4 April 2025, hanya beberapa hari pascapengunduran dirinya. Fakta ini memunculkan spekulasi bahwa pengunduran Rokidi bukan semata-mata karena alasan kesehatan, melainkan bagian dari manuver politik atau upaya menghindari sorotan atas permasalahan internal di tubuh Bank Kalbar.
Pemerhati Ekonomi., “Ini Lebih dari Sekadar Pengunduran Diri, Ini Masalah Kredibilitas”
Pemerhati ekonomi Kalbar, Dini Wulandari, menilai bahwa kasus ini menunjukkan persoalan struktural yang serius dalam manajemen Bank Kalbar. Ia memperingatkan bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan daerah dapat runtuh jika proses transisi kepemimpinan tidak dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.
BACA JUGA: Tiga Mantan Pejabat Bank Kalbar Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah.
“Ini bukan semata-mata soal kesehatan pribadi Rokidi. Ini menyangkut kredibilitas lembaga keuangan yang mengelola dana masyarakat. Jika pengunduran diri ini adalah cara untuk menghindari tanggung jawab atas manajemen yang buruk, maka dampaknya sangat serius,” tegas Dini.
Desakan RUPS-LB., Gubernur Diminta Bertindak Tegas., Seiring meningkatnya tekanan publik, desakan agar Gubernur Kalbar segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) semakin kuat. Masyarakat dan para pengamat mendesak agar proses penunjukan pengganti Rokidi dilakukan secara terbuka, berdasarkan integritas, dan jauh dari nuansa politik.
BACA JUGA : Bangunan 12 Lantai Bank Kalbar Hanya Omong Kosong.
“Kepercayaan publik harus segera dipulihkan. Jangan sampai Bank Kalbar menjadi korban dari konflik kepentingan atau manuver elit,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Kalbar belum memberikan klarifikasi resmi terkait video viral tersebut maupun langkah lanjutan untuk mengisi posisi Direktur Utama Bank Kalbar.
Pewarta : R3DAKSI.