RAJAWALIBORNEO.COM. Kubu Raya, Kalimantan Barat – Tim Rajawaliborneo.com bersama Fatria Panji Kasih, Humas DPW IWO Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, menemukan kondisi memprihatinkan di Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang. Selasa, 2 September 2025. Seorang warga bernama Ismail, ayah dengan kondisi kesehatan menurun, harus mengurus anak bungsunya yang hiperaktif tanpa dukungan memadai.
Kisah Warga Kurang Beruntung, saat ditemui tim media, Ismail mengungkapkan kesulitan yang dialaminya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kami hanya makan nasi digoreng tanpa lauk pauk,” ujar Ismail dengan suara lirih.
Baca Juga: Ketua IWOI Kubu Raya Desak PUPR Usut Dugaan Korupsi Pengaspalan.
Lebih jauh, ia mengaku belum pernah menerima bantuan dari pihak berwenang.
“Saya berharap dinas sosial mau membantu saya dan anak saya. Buku pelajaran saja belum saya bayar, padahal cuma lima belas ribu rupiah,” tuturnya.
Respons Pemerintah Desa, mendengar pengaduan tersebut, tim media segera berkoordinasi dengan Ketua RT dan Kepala Desa Mega Timur, Zailani. Pihak pemerintah desa bersikap kooperatif dengan langsung melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk melakukan pendataan terhadap keluarga Ismail. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian awal sebelum menyalurkan bantuan lebih lanjut.
Baca Juga: Dugaan Mafia Pertanahan Libatkan BPN Kubu Raya.
Dorongan dari Humas IWO DPW Kalbar Humas IWO Indonesia DPW Kalbar, Fatria Panji Kasih, menegaskan perlunya keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan dalam menjangkau warga yang masih hidup dalam kekurangan.
Ia mengingatkan bahwa sesuai Pasal 34 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”
Pasal tersebut menegaskan kewajiban negara untuk memberikan pemeliharaan serta menjamin kebutuhan dasar masyarakat yang tidak mampu, sehingga mereka tetap dapat hidup dengan layak.
Pewarta : FPK.
Editor : Syafarudin Delvin.
