RAJAWALIBORNEO.COM. Batilap, Kalimantan Tengah – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Desa Batilap tahun ini berlangsung berbeda. Masyarakat tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi Bakesah sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal sekaligus upaya menjaga hutan. Senin, (18/08/2025).
Kehadiran Tokoh Adat dan Pemerintah., dengan mengusung tema “Bakesah: Menjaga Adat Kakayuan dan Harapan”, lomba tersebut dihadiri oleh Camat Dusun Hilir, Eko Hermansyah, S.STP., M.M., Damang Kepala Adat Kedamangan Dusun Hilir, Yusep T. Aceng, Ketua Mantir Adat Dayak Batilap, Jumadi, serta Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Dusun Hilir, Mardiansyah. Kepala Desa Batilap, Budian Nor, bersama perangkat desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Zulkarnain Siregar, serta masyarakat setempat turut menyemarakkan acara.
Acara yang digelar pada Sabtu, 16 Agustus 2025, di halaman Balai Desa Batilap ini bertujuan mengajak masyarakat merenungkan kembali hubungan harmonis antara manusia dan alam melalui tradisi bercerita.
Lomba terbuka bagi semua kalangan, khususnya generasi muda, dengan subtema yang beragam. Cerita yang disampaikan meliputi pengelolaan hutan berkelanjutan, legenda dan mitos yang mengajarkan keharmonisan dengan alam, hingga kisah nyata maupun fiksi tentang pelestarian hutan.
Pesan Nilai Luhur “Bakesah adalah cara kita mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus. Melalui cerita, kita belajar menghormati hutan sebagai sumber kehidupan dan menjaga keseimbangan alam,” ujar Lia Regita dari Wildlife Work Indonesia (WWI), salah satu penggagas kegiatan tersebut.
Para peserta diberi kesempatan berkreasi menggunakan properti sederhana, namun penilaian utama tetap terletak pada kemampuan menyampaikan cerita secara lisan dalam Bahasa Dayak Bakumpai. Dewan juri terdiri dari Camat Dusun Hilir, Kepala Desa Batilap, Damang Kepala Adat, Ketua Mantir Adat, dan Ketua DAD Kecamatan Dusun Hilir.
Suasana lomba berlangsung meriah sekaligus sarat makna, menjadi bagian penting dari perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Batilap. Selain hadiah menarik, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat persaudaraan serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan.
Adapun hasil lomba diumumkan dengan rincian: Juara 1: Atul, nilai 127, hadiah Rp 750.000 dan sertifikat., Juara 2: Juliadi, nilai 116, hadiah Rp 500.000 dan sertifikat., Juara 3: Alian, nilai 114, hadiah Rp 250.000 dan sertifikat., dan terakhir Juara Favorit: H. Adui, nilai 113, hadiah Rp 150.000 dan sertifikat.
Melalui Lomba Bakesah, masyarakat Batilap diingatkan kembali pada pentingnya menjaga warisan budaya sekaligus melestarikan lingkungan. “Mari bersama-sama menjaga adat kakayuan dan merajut harapan untuk masa depan hutan Kalimantan yang lestari,” tutur panitia dalam penutupan acara.
Pewarta : Jumadi.
Editor : Syafarudin Delvin.